
Ethereum mengalami "krisis paruh baya" saat bersaing dengan lawan populer
Ethereum saat ini sedang mengalami "krisis paruh baya" yang parah. Selama tiga bulan terakhir, harganya telah anjlok hingga 40%, turun menjadi $2.087 per token.
Para pesaing tidak tinggal diam, dengan Blockchain Solana yang tampak sangat kuat. Blockchain ini telah banyak digunakan oleh para kreator koin meme yang tidak bertujuan untuk utilitas serius apa pun kecuali hiburan.
Carol Alexander, seorang profesor keuangan di University of Sussex, menunjukkan bahwa semua kehebohan seputar "keuangan terdesentralisasi" (DeFi) tampaknya tidak lagi menarik. Menurutnya, antusiasme telah memudar, dan para investor kini menyadari dengan rasa kaget bahwa blockchain Ethereum bukan sekadar mata uang kripto, tetapi teknologi yang sangat kompleks yang masih memerlukan pemahaman.
Ethereum telah membangun reputasinya sebagai jaringan "matang" yang melalauinya organisasi-organisasi serius menciptakan bentuk-bentuk uang digital. Tether, USDC, PayPal, BlackRock, dan Fidelity telah menggunakannya untuk tugas-tugas penting mereka selama beberapa waktu. Namun, bahkan status ini belum melindungi Ethereum dari preferensi para trader kripto yang terus berubah.
Pukulan yang tidak menyenangkan datang saat Presiden AS, Donald Trump, berubah pikiran mengenai pembelian Ethereum untuk cadangan kripti AS, meskipun sebelumnya ia berjanji untuk melakukannya.
Analis mencatat bahwa Ethereum telah kehilangan daya tariknya bagi masyarakat umum: orang-orang sekarang lebih suka membeli koin yang menyenangkan atau bermimpi mengenai Bitcoin daripada menyelami detail teknis yang serius.
Sementara itu, pengembang Ethereum berusaha mencari jalan keluar dari krisis dengan meningkatkan jaringan dan mendelegasikan pemrosesan transaksi ke jaringan lapis kedua. Namun, solusi ini pun kontroversial karena beberapa ahli menyebutnya sebagai "pemberian nilai secara cuma-cuma," dan mendefisinikan Ethereum sebagai "komoditas biasa."
Meskipun demikian, Ethereum masih didukung oleh komunitas pengembang yang kuat, termasuk Vitalik Buterin, yang secara aktif mengerjakan solusi baru.
Para ahli merangkum situasi seperti ini: Ethereum berkembang menjadi salah satu dari banyak proyek mata uang kripti spekulatif. Sekarang, Ethereum harus mencari cara untuk bertahan dari "krisis paruh baya" dan kembali menjadi blockchain paling populer.